Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utar a meninjau langsung Jalan RE Martadinata di Kelurahan Papanggo dan Jalan Ketel di Kelurahan Ancol, Pademangan yang rusak dan berdebu.

"Hari ini kita tinjau langsung dan mencari akar masalahnya, "

Kepala Sub Kelompok Pekerjaan Umum Bagian Pembangunan Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Fahmi Zulfikar mengatakan, peninjauan ini merupakan tindak lanjut rapat tingkat wali kota Jakarta Utara pada 21 Februari terkait aduan dan keluhan masyarakat mengenai kondisi di dua ruas jalan tersebut.

"Hari ini kita tinjau langsung dan mencari akar masalahnya. Ternyata jalan berdebu di RE Martadinata ini sumbernya dari jalan Ketel yang rusak dan becek," ujarnya, Selasa (25/2).

Fahmi menjelaskan, Jalan Ketel terbagi dua, di sebelah barat milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan sisi timur milik PT Pelindo. Namun, karena adanya peninggian jalan milik PT Pelindo, sehingga jalan milik Pemprov menjadi rendah hingga memicu genangan dan lumpur.

"Jalan Ketel ini akses menuju dumping site PLTU Ancol, setiap harinya ada dump truck bermuatan lumpur. Diduga ada lumpur yang berjatuhan mengakibatkan jalan ini becek," terangnya.

Ia menambahkan, dalam peninjauan ini melibatkan beberapa perusahaan yang membuang lumpur ke kawasan PLTU Ancol, di antaranya PT CNMP, PT Pelindo, PT Ekanuri, PT MRT Jakarta, serta PT Holcim.

Menurutnya, langkah awal untuk mengantisipasi Jalan Ketel yang rusak dan tergenang ini akan dilakukan dengan normalisasi saluran oleh Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara.

"Selanjutnya, Jalan Ketel milik Pemprov ini juga akan dilakukan peninggian jalan InsyaAllah tahun ini dikerjakan Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara," ungkapnya.

Ia berharap, dengan perbaikan jalan Ketel seluas 10 meter persegi ini dapat mengurangi masalah di Jalan RE Martadinata, seperti debu maupun jatuhan lumpur di jalan.

"Untuk debu dan lumpur di Jalan RE Martadinata kita sudah melakukan penanganan darurat dengan pembersihan setiap harinya. Namun, truk pengangkutan lumpur ini selalu melintas, kita sulit untuk menghilangkan, hanya mampu mengurangi," imbuhnya.

Sementara itu, anggota Dewan Kota Jakarta Utara, Saiful Abu Gozala mengapresiasi gerak cepat Pemkot Jakarta Utara dalam upaya penanganan masalah tersebut.

"Saya harap perbaikan jalan rusak ini bisa segera dilakukan karena berdampak ke jalan lainnya. Saya juga minta kepada perusahaan di lingkungan setempat untuk ikut merawat jalan yang sebelumnya sudah diperbaiki agar tidak becek dan penuh lumpur seperti ini," tandasnya.